Era perkembangan teknologi sudah semakin maju, kini bermain video games di playstation atau sejenisnya sudah dapat menggunakan sebuah teknologi yang bernama VR atau Virtual Reality. Untuk penjelasan lebih lanjut, silahkan simak artikel dibawah ini.
Apa Itu VR atau Virtual Reality
Virtual Reality (VR), atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai realitas maya, telah mengalami perjalanan panjang sejak awal kemunculannya hingga menjadi salah satu teknologi revolusioner di era modern. Teknologi ini memungkinkan pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut.
Pengalaman sesungguhnya dari sebuah virtual reality (VR) adalah ketika didukung dengan alat-alat penunjang seperti VR headset (berguna untuk monitor kepala pengguna dan melihat dunia Virtual Reality), glove (berguna untuk menggerakkan tangan dan mengirim informasi gerakan kita dalam dunia nyata ke dunia Virtual Reality), dan walker (berguna untuk memonitor pergerakan kaki dari dunia nyata ke dunia Virtual Reality).
Sejarah Virtual Reality
Perjalanan Virtual Reality bermula pada tahun 1977 dengan Peta Bioskop Aspen, sebuah simulasi kasar tentang kota Aspen di Colorado yang diciptakan oleh MIT. Program ini mengizinkan pengguna untuk mengembara dalam tiga gaya, termasuk musim panas, musim dingin, dan poligon. Seiring perkembangannya, pada tahun 1980, teknologi ini berganti nama menjadi Virtual Reality yang dipopulerkan oleh Jaron Lanier, salah satu pelopor modern dalam bidang ini.
Sejarah VR ternyata sudah dimulai sejak abad ke-19, ketika ide untuk menciptakan sebuah alternatif realitas muncul bersamaan dengan berkembangnya praktek fotografi. Tahun 1838, ditemukan stereoskop pertama yang menggunakan dua cermin kembar untuk memproyeksikan gambar. Stereoskop tersebut kemudian dikembangkan menjadi View-Master pada tahun 1939.
Pada tahun 1956, Morton Heilig menciptakan Sensorama, sebuah simulasi yang memungkinkan pengguna merasakan suasana lingkungan perkotaan seperti menaiki sepeda motor. Dengan dilengkapi multisensor stimulasi, pengguna dapat melihat jalan, mendengar mesin motor berbunyi, merasakan getaran motor, dan mencium bau mesin motor.
Pada tahun 1960, Morton Heilig mematenkan peralatan yang dikenal sebagai Telesphere Mask. Ini menarik minat banyak investor untuk bekerjasama dalam pengembangan teknologi tersebut. Dan pada tahun 1980, istilah Virtual Reality mulai diperkenalkan secara luas oleh Jaron Lanier, termasuk penggunaan goggle (kacamata) dan sarung tangan untuk merasakan pengalaman VR.
Perkembangan VR dari tahun ke tahun telah membuat teknologi ini menjadi lebih terjangkau, dengan peralatan berkualitas tinggi yang mudah diakses oleh masyarakat. Virtual Reality bekerja dengan memanipulasi otak manusia sehingga pengguna dapat merasakan berbagai hal virtual seolah-olah nyata, menciptakan pengalaman yang menghapus batas antara dunia nyata dan dunia maya.
Secara keseluruhan, Virtual Reality dapat dianggap sebagai proses penghapusan dunia nyata di sekeliling manusia, yang kemudian mengantarkan pengguna masuk ke dalam dunia maya yang sama sekali berbeda. Dengan terus berkembangnya teknologi ini, masa depan Virtual Reality diharapkan akan membawa lebih banyak inovasi dan manfaat bagi pengguna di seluruh dunia.
Cara kerja Virtual Reality dimulai dengan pengguna melihat dunia maya yang tercipta melalui gambar-gambar dinamis hasil simulasi komputer. Saat mengenakan alat seperti kacamata Virtual Reality, pengguna dapat memasuki dan berinteraksi dengan lingkungan maya tersebut. Melalui alat ini, pengguna mendapatkan respon yang terasa seolah-olah nyata, baik secara fisik maupun fiksi. Ini menciptakan pengalaman yang immersive dan memungkinkan pengguna untuk terlibat secara mendalam dalam lingkungan virtual yang disajikan.
Virtual World
Elemen ini adalah yang paling penting, yaitu lingkungan simulasi berbasis komputer yang dapat membuat avatar pribadi sehingga pengguna bisa menjelajahi dunia maya. Pengguna menggunakan avatar dalam bentuk screenplay atau script.
Immersion
Elemen kedua tidak kalah penting yakni membuat pengguna mampu merasakan berbagai sensasi di dalam dunia maya bagaikan yang dirasakan di dunia nyata. Immersion terbagi menjadi 3 kategori, yaitu Metal Immersion di mana pengguna bisa merasakan kehidupan yang nyata di dalam dunia virtual. Physical Immersion di mana pengguna bisa merasakan bahwa fisiknya berada di dalam suasana virtual world. Mentally Immersion di mana pengguna merasakan sensasi untuk larut di dalam virtual world. dan Sensory Feedback.
Sensory Feedback
Elemen ini bertugas untuk menyampaikan virtual world bisa dirasakan ke indera penggunanya. Lewat elemen ini, pengguna dapat mendengar, melihat, dan merasakan sentuhan yang dibuat di dunia virtual.
Interactivity
Sedangkan elemen terakhir berfungsi untuk merespon aksi atau keberadaan dari pengguna lewat objek yang ada di dunia virtual.
Saat ini teknologi VR sudah banyak digunakan di berbagai bidang, berikut beberapa contoh bidang yang menggunakan virtual reality
Bidang Kedokteran dan Medis
Dalam bidang kedokteran teknologi virtual reality sangat bermanfaat untuk melakukan sebuah simulasi suatu operasi kepada seorang pasien, serta pembelajaran di bidang medis. Virtual Reality juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui perkembangan sebuah penyakit, mendiagnosa penyakit, dan pengkajian teknik perawatan yang lebih tepat.
Bidang Militer
Dalam bidang militer, Virtual Reality digunakan untuk latihan para tentara untuk berperang di dunia virtual. Latihan yang ada pun sangat beragam, mulai dari menembak, mengendarai kendaraan, hingga latihan terjun payung. Para tentara akan mendapatkan pengalaman yang mengagumkan dan menarik untuk bersiap-siap berperang di kemudian hari.
Bidang Transportasi
Dalam bidang transportasi, Virtual Reality dapat digunakan untuk program simulasi pesawat dalam dunia penerbangan. Cara ini digunakan untuk para calon pilot sebagai latihan menerbangkan pesawat. Sehingga para pilot dapat langsung merasakan suasana ketika menerbangkan pesawat tanpa harus mengemudikan pesawat sungguhan.
Bidang Otomotif
Dalam bidang otomotif, virtual reality bermanfaat untuk mendesain mobil dan menampilkan bentuk visual dari mobil yang akan diproduksi serta pengalaman mengemudinya.
Bidang Arsitektur
Para arsitek dapat menggunakan VR untuk merancang gedung-gedung, hotel, atau denah rumah dengan lebih detail dan interaktif. Dengan lingkungan virtual yang tercipta, mereka dapat secara real-time melihat dan merasakan ruang yang mereka rancang, memungkinkan perbaikan dan penyesuaian yang lebih cepat dan akurat.
Kekurangan Dari Virtual Reality
Salah satu kekurangan dari Virtual Reality adalah adanya potensi untuk menyebabkan kehilangan kontak dengan dunia nyata dan isolasi sosial. Saat pengguna tenggelam dalam pengalaman virtual yang sangat immersive, mereka mungkin melupakan realitas sekitar mereka dan mengabaikan interaksi sosial yang penting.
Selain itu, penggunaan VR dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti mual atau sakit kepala karena konflik antara sensasi visual dan gerakan fisik yang sebenarnya.
Virtual Reality (VR) telah menjadi fenomena teknologi yang mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia maya. Dengan kemampuannya untuk menciptakan lingkungan virtual yang mendalam, VR telah dibagi menjadi tiga kelompok utama: VR Non-Interaktif, VR Semi-Interaktif, dan VR Interaktif.
VR Non-Interaktif
VR Non-Interaktif adalah jenis VR di mana pengguna hanya dapat menonton dan mengalami lingkungan virtual tanpa dapat berinteraksi dengan objek di dalamnya. Misalnya, video 360 derajat yang dapat dilihat melalui kacamata VR.
VR Semi-Interaktif
VR Semi-Interaktif memungkinkan interaksi dasar dengan lingkungan virtual. Pengguna dapat bergerak di dalam lingkungan virtual dan melakukan tindakan dasar seperti mengambil objek atau mengubah sudut pandang. Di bidang hiburan, seperti dalam permainan video VR, pengguna dapat berinteraksi dengan objek di lingkungan virtual dan mengendalikan karakter.
VR Interaktif
VR Interaktif adalah jenis VR yang paling maju dan memungkinkan interaksi yang paling luas dengan lingkungan virtual. Pengguna dapat berinteraksi dengan objek di dalam lingkungan virtual dengan cara yang mirip dengan interaksi di dunia nyata. Misalnya, dalam permainan video VR, pengguna dapat mengendalikan karakter dan menyelesaikan misi. Dalam bidang pendidikan dan pelatihan, VR Interaktif digunakan untuk simulasi pilot atau pelatihan mekanik pesawat, dimana pengguna dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan situasi nyata.
Apple VR
Meta Quest Pro
Microsoft Hololens
Oculus Quest 2
Jika kalian ingin membuat website, aplikasi mobile atau dekstop, manajemen sosial media, atau desain ui ux silahkan kunjungi website kami di https://www.softindopp.com/.