Pernah mendengar apa itu identity theft? Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan simak apa itu identity theft pada penjelasan dibawah ini.
Identity theft, atau pencurian identitas, adalah kejahatan yang terjadi ketika seseorang menyalahgunakan identitas orang lain untuk keuntungan pribadi. Kejahatan ini melibatkan penggunaan informasi pribadi seseorang, seperti nama, nomor identitas, nomor kartu kredit, dan informasi lainnya tanpa izin.
Pencuri identitas biasanya mengincar berbagai jenis informasi dan data untuk melancarkan aksi mereka, antara lain:
- Data diri seperti nama lengkap, alamat, dan tanggal lahir
- Nomor telepon / HP
- Alamat email
- Nomor identitas diri seperti KTP, SIM, NPWP, paspor, dan sebagainya
- Nomor rekening bank, kartu ATM, CVV, kartu kredit
- Informasi mengenai polis asuransi
- Informasi lain yang digunakan sebagai pertanyaan pengamanan, misalnya nama ibu kandung, expired kartu kredit, debit, dan sebagainya.
Pencurian identitas dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi korban, antara lain:
- Pemalsuan Dokumen
Dokumen yang dibuat atas nama seseorang tanpa sepengetahuan mereka dapat menimbulkan kerugian besar, terutama jika dokumen tersebut melibatkan transaksi bernilai tinggi. Pemalsuan dokumen sering dilakukan dalam bentuk transaksi seperti perjanjian kerja sama, pengajuan kartu kredit, pembukaan rekening baru, dan lainnya. Hacker bahkan bisa mendapatkan tanda tangan digital Anda untuk mengesahkan dokumen palsu.
- Aktivitas Transaksi Online
Pernahkah Anda mendengar kasus tentang penarikan uang tiba-tiba dari rekening seseorang? Itu adalah salah satu bentuk bahaya dari pencurian identitas. Hacker dapat membobol rekening Anda hanya dengan nomor kartu debit atau kredit. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memberikan nomor tersebut, bahkan kepada keluarga terdekat.
- Masalah Hukum
Pemerintah Indonesia telah mengatur perlindungan identitas digital melalui UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Peraturan ini mengharuskan perusahaan seperti e-commerce untuk menjamin keamanan data penggunanya dan menetapkan hak bagi korban pencurian data digital. Ketika perusahaan mengalami kebocoran data, hal ini akan menjadi masalah hukum dan akan diadili.
Beberapa tujuan pencurian identitas meliputi:
- Buka Rekening Bank atau Kartu Kredit
Identitas seseorang yang digunakan untuk membuat kartu kredit baru atau rekening tanggungan korban.
- Masuk ke Akun Perbankan
Membobol rekening bank online seseorang dan menarik semua uangnya.
- Mengambil Pinjaman
Meminjam uang menggunakan identitas orang lain. Baru-baru ini, banyak penipuan pinjaman online berbahaya juga merajalela.
- Klaim Asuransi
Meminta perawatan medis dengan menggunakan rincian polis asuransi orang lain.
- Membuat Dokumen Resmi atas Nama Korban
Dokumen dapat digunakan untuk berbagai keperluan tanpa sepengetahuan pihak yang terkena dampak.
Pencurian identitas dapat dilakukan dengan berbagai modus, antara lain:
- Phising
Hacker sering mengirimkan link phishing yang tampak berasal dari perusahaan atau institusi resmi. Ketika Anda mengklik link tersebut, identitas digital Anda bisa dicuri, termasuk password, nomor rekening bank, PIN, bahkan kode OTP (one-time password).
- Dumpster Diving
Hacker mengais informasi dari sampah, seperti struk belanja, struk kartu kredit, atau data penerima paket. Informasi ini bisa digunakan untuk menipu target melalui panggilan telepon yang mengatasnamakan bank atau perusahaan tertentu.
- APK Mod
Pengguna aplikasi sering tertarik menggunakan aplikasi modifikasi (APK MOD) yang tidak resmi. APK MOD biasanya lebih mudah digunakan dan tidak memerlukan biaya, tetapi tidak memiliki sistem keamanan yang terjamin. Hacker dapat memanfaatkan APK MOD untuk mencuri identitas digital seseorang. Selain itu, APK MOD sering digunakan untuk menyamar sebagai dokumen undangan pernikahan, dokumen tilang, dokumen file, dan lainnya.
- Data Breach
Hacker juga bisa meretas atau menyusup ke sistem perangkat pengguna untuk mencuri identitas. Ini dilakukan dengan cracking atau menanam virus pada perangkat, memungkinkan hacker mendapatkan informasi penting dan menggunakannya tanpa izin.
Berikut beberapa cara mencegah terjadinya pencurian identitas yang perlu kamu ketahui:
- Rusak Dokumen Pribadi Sebelum Membuang
Merusak dokumen pribadi sebelum membuangnya penting untuk mencegah tindak kejahatan, khususnya pencurian identitas. Informasi dalam dokumen pribadi atau pembungkus paket yang Anda beli online bisa dengan mudah diambil orang lain jika tidak dirusak terlebih dahulu.
- Gunakan Password yang Kuat
Buat password yang panjang dengan kombinasi angka, simbol, huruf kapital, dan huruf kecil. Gunakan password manager untuk menyimpan kata sandi dan hindari menggunakan password yang sama untuk setiap akun. Jangan bagikan password dan kode OTP kepada siapapun.
- Aktifkan Firewall dan Antivirus
Firewall mencegah lalu lintas berbahaya memasuki jaringan Anda, sementara antivirus melindungi data komputer dari virus yang menyebar dari file unduhan atau saat berselancar di internet.
- Gunakan VPN
Menggunakan VPN (Virtual Private Network) memberikan akses ke situs secara aman dan private. VPN mengubah jalur koneksi melalui server dan menyembunyikan pertukaran data, sehingga Anda bisa lebih aman berselancar di internet.
- Hindari Klik Link yang Mencurigakan
Banyak kejahatan siber memanfaatkan link mencurigakan di internet. Penipuan dan pembobolan rekening sering terjadi karena mengklik link yang tidak dikenal. Teliti terlebih dahulu sebelum mengklik link atau iklan pop-up di internet dan periksa URL yang tertera.
Jika kalian ingin membuat website, aplikasi mobile atau dekstop, manajemen sosial media, atau desain ui ux silahkan kunjungi website kami di https://www.softindopp.com/.